Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Rayakan Tahun Baru Hijriyah dengan Sedekah

02 September 2019   794
Image

Bertepatan 1 September 2019, adalah 1 Muharam 1441 Hijriyah yang biasa disebut Tahun Baru Islam. Khalifah Umar bin Khattab ra menetapkan 1 Muharam sebagai Tahun I Hijriyah yaitu merujuk pada waktu hijrah Rasulullah Saw, yakni pada 16 Juli 622 M. Almanak Hijriyah disusun untuk selalu mengingat peristiwa bersejarah nan penting itu dan memudahkan urusan kenegaraan dan kemasyarakatan.

Pesan pokok peringatan Muharam adalah mengorbankan diri untuk kepentingan orang lain.  Karena hidup senantiasa menagih pengorbanan. There is no life without sacrifice. And no sacrifice is wasted. Tiada hidup tanpa pengorbanan, dan tiada kurban yang hilang terbuang. Demikian kata Sir Oliver Lodge (1929).

Kata ‘‘Muharam’’ bermakna mulia, membela, menahan, yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Salah satu amalan khusus di Bulan Muharam adalah puasa. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah telah berwasiat, ”Seutama-utama puasa sesudah puasa Ramadan ialah puasa Muharam dan seutama-utama salat sesudah solat fardu adalah salat malam.” (HR. Muslim)

Selain pada Hari Asyura (10 Muharam), umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 11 Muharam. Ini untuk membedakan dari puasanya orang Yahudi (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Bersamaan dengan puasa, pada Muharam umat Islam juga dianjurkan banyak bersedekah. Setidaknya, anggaran makan pagi dan siang, dialokasikan untuk sedekah. Abu Musa Al Madani meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, yang mengutip pesan Nabi Saw: “Siapa yang  berpuasa pada hari Asyura seperti berpuasa setahun, dan siapa yang bersedekah  pada hari Asyura seperti bersedekah setahun.” (HR Al Bazzar)

Di sebagian masyarakat, sedekah tersebut diuatamakan untuk anak yatim. Karena itu, mereka menyebut 1 Muharam sebagai ‘Hari Raya Yatim’.

Namun, kebiasaan itu lebih baik daripada adat ‘sedekah ke laut’. Selain membahayakan akidah, sedekah laut juga sebuah bentuk kemubaziran yang nyata.

Terlepas bahwa ‘Hari Raya Yatim’ hanya anggapan orang, yang jelas menyantuni anak yatim memang bernilai luar biasa. Baik dilakukan pada Muharam maupun bulan-bulan lainnya terutama Ramadan.

Allah SWT mewanti-wanti betul soal anak yatim. Tak kurang 22 kali Allah menyebut anak yatim dalam Al-Qur’an di berbagai ayat. Sedangkan dari 42 Kitab Hadis, terdapat sedikitnya 142 hadis yang membahas tentang anak yatim.

Di berbagai surat, Allah mewajibkan kepedulian pada anak yatim dan memberi petunjuk cara melaksanakannya. Seperti pada surat Al-Maa’uun, Allah SWT mengecam keras mereka yang mengabaikan anak yatim sebagai ‘pendusta agama’.

Tapi sebaliknya, bagi yang peduli terhadap nasib anak yatim, tersedia ganjaran luar biasa besar. Rasulullah mengingatkan, “Siapa yang tak berlaku lembut kepada anak yatim, dia tidak akan mendapatkan kebaikan.” (HR. Muslim) ‘’Aku bersama pemelihara anak yatim seperti ini kelak di surga,’’ kata Nabi Muhammad Saw sambil merapatkan jari tengah dan telunjuk beliau.

Jadi, mari kita ber-haflah Tahun Baru 1441 Hijriyah dengan sedekah![]