Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Merdeka yang Beneran

14 September 2016   3909
Image


Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, jangan juga merasa kelewat merdeka jadi orang. Biar bagaimana kita ini masih menjadi hamba Allah. Slave of Allah, yang dalam bahasa arab disebut abdullah, hambanya Allah, budaknya Allah.

Kita punya mata, jangan kelewat bebas, karena ada Allah yang memiliki mata ini. Alhamdulillahnya ya … Allah sebagai our master, Allah sebagai kita punya majikan, Allah sebagai kita punya pimpinan, Allah sebagai kita punya penguasa, Allah sebagai Tuhan yang kita hambain, gak mentang-mentang dan sangat teramat baik. Allah tuh buaaanyak sekali memudahkan, meringankan dan memberi semua apa yang kita butuhkan dan kita perlukan. Tidak sama dalam posisi antara majikan dan budak, di kehidupan manusia pada umumnya. Tidak sama dengan urusan pemimpin dan bawahan, atasan dan bawahan di kehidupan manusia pada umumnya. Beda, sangat beda.

Allah memenuhi betul kehidupan kita dengan segala fasilitas yang membuat kita bisa hidup, dan memberi pilihan buat kita, hidup sebagai orang-orang yang terhormat, atau hidup sebagai orang-orang yang mulia. Kita juga bisa milih hidup sebagai orang-orang yang hina … dan, tetap bisa makan juga. Kita bisa memilih jalan hidup menjadi orang-orang yang susah, karena nafsu kita, karena syahwat kita, karena pikiran pendek kita, karena pikiran kotor kita, karena tindakan dan laku kita yang salah dan akhirnya bukan cuma susah di kita sendiri tapi juga jadi kesusahan orang banyak. Sudah begitupun, Allah masih menyediakan dirinya menjadi Tuhan yang Maha Pengampun. Allah buka pintu ampunnya selebar-lebar mungkin. Ampunannya lebih besar, maafnya lebih banyak, daripada segala maksiat dan dosa manusia.

Seperti yang saya bilang tadi, punya mata jangan kelewat kemudian kita bebas, ngerasa kitalah pemilik mata kita, sehingga kita merasa, yaudah mata mata punya gue ini. Gue mau liat apa kek, gak bener kayak gitu.

Jangan kelewat bebas kita punya telinga, merasa telinga ini punya kita karena nempel di badan kite. Jangankan telinganya, badannya aja bukan punya kite. Gak ada kemerdekaan yang sebener-benernya merdeka dalam pengartian bebas, sehingga akhirnya yang terjadi bukan hak asasi manusia, tapi, pengen bebas gitu; pengen gak mau diatur. Freedom-nya bener-bener freedom total … gak ada kontrol sama sekali …

Ingat, agama adalah Panglima. Kita jadiin Quran sebagai panglima, sebagai imam. Hati yang baik kita jadikan juga panglima, sebagai imam. Sehingga akhirnya kebebasan yang Allah berikan, untuk kita memilih freedom tidak membahayakan kita.

Kita punya kaki, kita mesti inget siapa yang ngasih, apa iya, karena kita bisa ke kanan dan ke kiri melangkahkan kaki ke depan dan ke belakang lalu kita seenak-enaknya, jangan datang ke tempat yang Allah gak ridha. Kita punya tangan punya siapa emang. Sehingga kita boleh mengambil barang siapa saja yang menjadi milik orang lain dan bukan milik kita karena kita bisa menggerakkan tangan ini.

Kalau Allah bikin mati kita punya syaraf, Allah shutdown kita punya otak … Wah wah, wassalam … bukan cuma lumpuh, tapi kita udah kayak gedebung pisang. Gedebung pisang masih bisa berguna kali, kalau kita nyusahin orang sekitar.
Selamat hari kemerdekaan negeriku … ingatlah Allah Penguasa Alam pemilik negeri ini. Yuk kita syukuri, jangan kemudian gak di syukuri. Terutama buat kaum muslimin, sebelum akhirnya kita teriak-teriak masjid banyak digusur, karena kekalahan kita baik di dunia politik, maupun di dunia ekonomi, ya kan bisa aja. Masjid di gusur, karena orang sekampungnya di bedol, di pindahin, ya mesjidnya digusurlah.

Nah sebelum masjid pada digusur, gimana kita mensyukuri kemerdekaan ini?
Ya jalanlah ke masjid, sebelum kemudian kita jalan ke masjid di tembak-tembakin. Berpuasalah, sebelum puasa itu di larang. Baca quran lah, sebelum baca quran yang pake speaker itu dilarang. Sebelum jika kita merayakan hari raya islam dipersulit. Bersyukurlah, kalau kita gak mensyukuri itu semua nanti ketika kita bener-bener dipersulit, kita marah-marah sendiri.

Semoga Allah SWT memberikan kita kemerdekaan, kemerdekaan yang Allah ridhoi.
InsyaAllah kita masih berbicara tentang kompetensi. Meningkatkan syukur adalah salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi.

Jazakumullahu ahsanul jaza, saling doa mendoakan dan Insya Allah mudah-mudahan Allah SWT memberikan peluang banyak buat negeri kita, Insya Allah berjaya bukan cuma di tingkat lokal di dalam negeri sendiri, tapi di tingkat dunia internasional. Ramalan Price Waterhouse Coopers (PWC) bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan peringkat ekonomi ke-7 besar dunia di tahun 2030 rasanya kelamaan.

Kelamaan kalau memang kita menjadi negeri yang penduduknya beriman dan bersyukur. Kita jangan terpancing juga dengan provokasi-provokasi yang dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki perpecahan lalu menjadikan kita anarkis. Kita sebaiknya kuatin betul internal kita, kita banyakin istighfar, kita banyakin aja doa kepada Allah SWT sambil meningkatkan kompetensi kita.