Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Mengabdi Sambil Belajar

28 December 2018   1431
Image

Aktivitas Kader Tahfizh PPPA Daarul Qur’an di wilayah pengabdian.

Setiap harinya seusai sholat Subuh dan Zuhur, bahkan Magrib mereka mencari saya :

"Assalamu'alaiikum... Kak Ngaji Kak?"

"Kak dimana ngajinya Kak?" 

"Kak jam berapa ngajinya Kak?" 

Lalu saya jawab : 

"Wa'alaiikumsalam.wr.wb, ngajinya di Bruga ya (saung)/Masjid/Posko. Jam setengah 2 siang, yang belum makan, makan dulu. Ule dulu (pulang dulu) nanti baru kesini lagi."

Pertanyaan ini setiap hari dilontarkan seusai mereka sholat Zuhur dan saya jawab juga demikian. Kadang suka mikir ini kalo omongan bisa di copy paste, copy paste sekalian deh. Biar gak bosen jawab. Haha…
Tapi itulah anak-anak, gak bisa sekali dua kali. Harus berkali-kali, bahkan jika tidak sambil memperhatikan raut mukanya. Mereka kadang bingung sendiri, begitupun kalau pas lagi ngaji.

Ya, saat ini saya sedang mengabdi di Kampung Qur’an Dasan Lengkong, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di desa ini saya diutus PPPA Daarul Qur’an untuk mendampingi warga yang masih tinggal di bedeng-bedeng pengungsian, menyelipkan nilai-nilai tahfizhul Qur’an ke anak-anak.

Dukung Dakwah Kader Tahfizh

Saya mengajar santri usia PAUD sekitar 10 orang, SDnya sekitar 20 orang. Seringnya jumlah yang hadir ngaji sekitar 18-23 orang. Paling sedikit 5 - 7 itu pun kalau ngaji Subuh. Jadi intinya se-sedikit sedikitnya jumlah santri yang hadir ya tetep banyak. Ini baru kelas Iqro, belum yang kelas Quran. Kalau kelas Quran ada lagi penanggung jawab lainnya.

Bagi saya intensitas kehadiran mereka ini sekaligus menandakan semangatnya yang begitu tinggi untuk mengaji. Apalagi sampai saat ini kami memang tidak memberlakukan jadwal libur, mereka libur jika kondisinya saya sedang keluar. Itupun kadang masih ada yang menggantikan jadi mereka masih bisa tetap ngaji.

Saya bukan lulusan guru Agama, bukan pula lulusan keguruan PAUD/SD. Tapi kalau sudah di lapangan, bukan lagi masalah betah atau tidak, mampu atau tidak, tapi MAU atau TIDAK. Bergeraklah!

Semangat anak-anak Dasan Lengkong mengaji dan menghafal Qur’an harus tetap terjaga, karena mereka nantinya akan menjadi generasi penerus dakwah PPPA Daarul Qur’an untuk mendawamkan tahfizhul Qur’an di tanah NTB.

Menjadi Bagian Gerakan Tahfizh Dunia

Learning by doing, itu yang coba saya lakukan. Bagaimana si anak bisa mengenal setiap huruf hijaiyahnya, menghafal surat-surat pendek, urutan surat keberapa, artinya apa, jumlah ayat, dan sebagainya. Itu saya ajarkan sembari saya juga ikut belajar. Bagaimana saya ingin supaya anak-anak diam, ternyata lebih manjur dengan menggunakan nada (sambil nyanyi), ekspresif dalam melafalkan doa dan masih banyak lagi.

Takut salah/gagal itu wajar, justru belajarlah darisana lalu benahi kemudian. Apapun titlenya, jangan lupa gelas kosongnya. Kalau kata Pak Sunaryo (Pegiat Kemanusiaan), salah satu kunci ketika kita hendak terjun ke masyarakat adalah baca dulu sejarahnya!


Selamat Belajar

Lilah Hasna
Kader Tahfizh Daarul Qur’an Angkatan III