Oleh : Pegiat Kemanusiaan, Sunaryo Ahdiatmoko
Satu tahun Nyimas mengabdi sebagai kader tahfidzh di Pulau Tunda, Serang, Banten. Dia satu dari puluhan kader muda yang disebar PPPA Daarul Qur'an ke berbagai pelosok Indonesia. Sederhana saja, kami ikhtiar merawat Indonesia.
Tentu kami tak sepandai Tuan Tuan, yang lihai bersilat lidah soal melayani negeri ini. Sebab kami bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Kami bukan juragan media yang mudah menyulap hitam jadi putih.
September 2018 ini, Nyimas memenuhi panggilan mengabdi ke Senaru, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Meninggalkan warga Pulau Tunda yang melepasnya dengan derai air mata. Dan Murni, gadis dengan ketidaksempurnaan fisik menggantikan tugasnya di Pulau Tunda.
Murni yang kuat dan membuat siapapun bergetar jika melihat kerelaannya untuk merawat sudut-sudut Indonesia. Dalam jalan panjang Daarul Quran, gelombang pengabdian ini tidak bisa dihentikan. Karena ia telah menjadi jiwa.
Klik sedekahonline.com untuk mendukung dakwah kader tahfizh.